Senin, 01 Agustus 2016

Bagaimana Mengenali Anak yang Menyandang Autisme

Bagaimana Mengenali Anak yang Menyandang Autisme?

Umumnya, anak-anak penyandang autisme tidak dapat dibedakan secara fisik dengan anak-anak lainnya. Sejak mereka lahir sampai usia 24-30 bulan, orang tua tidak akan merasakan adanya perbedaan yang mencolok antara anak autis ataupun normal. Namun, tidak dipungkiri ada juga anak-anak yang sudah terlihat jelas perbedaannya sebelum mereka menginjak usia tersebut. Setelah menginjak usia 2 tahun, umumnya orangtua akan merasakan ada yang berbeda seperti dalam kemampuan berkomunikasi, emosi yang tinggi, cara bermain maupun bersosialisasi. Di bawah ini akan dipaparkan beberapa kelainan yang disebabkan oleh autisme:
1.   Cara berkomunikasi
Speech delay (keterlambatan berbicara) atau kemampuan bicara tidak cukup berkembang. Anak-anak tersebut bisa berkata-kata tapi terus menerus mengulang kata-kata tersebut tanpa mengerti apa artinya. Dalam kasus-kasus tertentu, ada beberapa anak yang memang mengalami masalah dalam keterlambatan bicara namun mereka bukanlah anak penyandang autisme. Orangtua diharapkan memperhatikan hal ini dengan seksama. Hal lain yang juga termasuk dalam kelainan dalam berkomunikasi adalah ketidakmampuan dalam komunikasi non verbal (gestur dan mimik) dimana anak-anak tidak mampu menunjukkan sesuatu/benda yang diinginkan dengan jarinya.

2.   Cara bersosialisasi (berinteraksi sosial)
Anak-anak penyandang autisme umumnya sulit untuk bersosialisasi. Mereka lebih suka menghabiskan waktunya untuk bermain sendiri daripada bermain bersama teman-teman yang ada disekitarnya.

3.   Kontak mata
Tidak adanya kontak mata saat berhadapan dengan lawan bicara. Saat diajak berkomunikasi maupun saat dipanggil, mereka tidak memberikan respon ataupun menatap mata lawan bicaranya. Begitu juga saat dipanggil namanya, tidak ada respon ataupun menoleh ke sumber suara padahal pendengarannya normal. Namun ada beberapa anak berkebutuhan khusus yang dapat menatap mata lawan bicaranya walaupun dalam waktu yang sangat singkat.

4.   Kelainan penginderaan
Ada beberapa anak-anak penyandang autisme yang sensitif terhadap cahaya, pendengaran, sentuhan, penciuman, dan rasa (lidah) dari mulai ringan sampai berat. Ada anak yang sangat peka terhadap suara tertentu/ suara dengan frekuensi tertentu. Misalnya suara AC, suara hair dryer, suara teriakan. Namun ada juga yang kurang peka terhadap rangsangan tertentu, misalnya tidak merasa sakit saat disuntik ataupun saat jatuh. Batas ambang rangsangan mereka umumnya tidak normal, ada yang terlalu peka dan ada yang sangat tidak peka.

5.   Perilaku
Anak-anak autis umumnya tertarik pada objek/hal tertentu yang tidak lazim dan terus menerus. Mereka biasanya tertarik pada benda yang berputar, menatapi objek tersebut secara berlebihan dan dalam waktu yang lama. Ada juga anak-anak yang memiliki tingkah laku tertentu yang dilakukannya secara berulang-ulang seperti mengepak-ngepakkannya tangannya, berputar-putar, mengetuk-ngetuk benda secara terus menerus ataupun berjalan dengan cara menjinjit-jinjitkan kakinya. Ada sebagian anak autis yang hiperaktif namun ada juga yang pendiam. Anak-anak autisme umumnya mempunyai rutinitas yang kaku sehingga sangat sulit untuk mengubah pola aktivitas sehari-hari mereka.

6.   Emosi
Terkadang anak-anak penyandang autisme dapat marah-marah dan temper tantrum tanpa sebab yang jelas. Mereka juga tiba-tiba menangis tanpa ada alasan yang jelas. Terkadang ada beberapa hal yang mereka takuti bahkan sampai histeris namun bagi kebanyakan orang umumnya hal tersebut tidak menakutkan.

            Diluar sana, para Ayah dan Bunda mungkin sering mendengar cerita yang mengatakan bahwa anak autisme sebenarnya adalah anak yang jenius. Hal ini perlu sedikit diluruskan. Kemampuan yang ditunjukkan oleh anak-anak penyandang autisme itu berbeda-beda. Ada anak autis yang memang mempunyai IQ (Intelligence quotient) sangat tinggi. Namun, ada juga anak-anak yang memiliki keterlambatan dalam merespon segala hal. Jadi, dalam hal ini tidak dapat dikatakan bahwa anak autis adalah anak yang jenius. Mereka memiliki kelebihan dibalik kekurangan yang mereka miliki.


                                                                                                

Tidak ada komentar:

Posting Komentar