Senin, 01 Agustus 2016

MENGENAL LEBIH JAUH LAGI ANAK BERKEBUTUHAN KHUSUS

Istilah Anak Berkebutuhan Khusus (ABK) tentu sudah tidak asing lagi di telinga kita masing-masing. Namun, sudahkah dipahami apa yang dimaksud dengan ABK ini? Sungguh sangat disayangkan bahwa tidak semua masyarakat mengerti tentang istilah ini. Nah, di sini kita akan mengenal lebih jauh lagi mengenai ABK ini.


Selama ini, istilah ABK sering dianggap sebagai anak berkelainan ataupun anak penyandang cacat sehingga ada segelintir kelompok masyarakat yang memandang anak-anak seperti ini dengan sebelah mata. Apa yang telah dipahami oleh masyarakat selama ini tentu saja tidak tepat karena cakupan pengertian anak berkebutuhan khusus ini lebih luas, yaitu anak-anak yang memiliki hambatan belajar termasuk di dalamnya anak-anak penyandang cacat.

Anak berkebutuhan khusus (children with special needs) tidak hanya mencakup anak penyandang cacat yang termasuk dalam anak berkebutuhan khusus yang bersifat permanen. Tetapi juga mencakup anak berkebutuhan khusus yang bersifat temporer. Anak-anak yang termasuk ke dalam kelompok anak berkebutuhan khusus temporer adalah mereka yang mengalami hambatan belajar dan hambatan perkembangan yang disebabkan oleh faktor-faktor eksternal. Misalnya  anak yang mengalami gangguan emosi akibat dari trauma yang dialaminya. Hal seperti ini harus ditangani secara cepat dan tepat karena jika tidak, dapat berkembang menjadi permanen.

Anak berkebutuhan khusus itu sendiri dapat diklasifikasikan menjadi beberapa kelompok, diantaranya:
1.   Anak dengan gangguan fisik, yang termasuk di dalamnya adalah anak tunanetra, anak tunarungu, dan anak tunadaksa.
2.   Anak dengan gangguan emosi dan perilaku, yaitu anak tunalaras dan gangguan sosial.
3.   Anak dengan gangguan intelektual, seperti  anak tunagrahita, anak berbakat, anak lamban belajar, dan anak yang mengalami kesulitan belajar spesifik.
4.   Autisme
5.   Anak ADHD / GPPH

Dalam mengembangkan potensi anak berkebutuhan khusus ini, kita perlu memfasilitasi mereka dengan perlakuan dan pendidikan khusus. Mengapa? Karena umumnya anak-anak berkebutuhan khusus ini memiliki hambatan dalam belajar dan perkembangannya. Pendidikan kebutuhan khusus dapat membantu anak untuk menghilangkan atau mengurangi hambatan dalam belajar dan perkembangan mereka. Dengan demikian, mereka dapat mencapai perkembangan yang optimal.

Apa penyebab adanya anak berkebutuhan khusus? Nah, tiga faktor berikut ini mungkin dapat kita pertimbangkan.
1.   Faktor eksternal (dari luar diri anak)
Salah satunya adalah anak yang mengalami kekerasan dalam rumah tangga ataupun kondisi keluarga yang tidak kondusif sehingga menyebabkan anak tersebut tidak dapat berkonsentrasi dan belajar. Mereka yang mengalami trauma akibat bencana alam juga termasuk di dalam kelompok ini.
2.   Faktor internal (dari dalam diri anak)
Contohnya adalah anak yang mengalami kesulitan belajar karena tidak dapat melihat, mendengar ataupun mereka yang mengalami kesulitan dalam bergerak.
3.   Kombinasi faktor eksternal dan internal (dari luar dan dalam diri anak)
Misalnya anak yang mengalami gangguan pemusatan perhatian dengan hiperaktivitas dan kedua orang tuanya tidak dapat menerima kehadiran si anak.

            Semakin banyak bacaan yang dibaca, kita akan semakin mengenal siapakah anak-anak berkebutuhan khusus ini. Sangat diharapkan pola pikir yang telah terbentuk dalam masyarakat dapat sedikit demi sedikit berbalik ke arah yang tepat.


Tidak ada komentar:

Posting Komentar