Pernahkah Ayah dan Bunda mengalami masalah saat
menidurkan sang buah hati. Tiba-tiba saja ada begitu banyak alasan yang
dilontarkan oleh sang buah hati untuk tidak tidur. Atau bahkan mereka merengek
meminta sesuatu, marah-marah tanpa sebab dan menangis.
Berikut adalah beberapa permasalahan seputar tidur pada balita yang sering dihadapi oleh orangtua :
1.
Anak-anak begitu
sulit untuk tidur dan mereka menolak tidur meski telah tiba waktunya untuk
tidur. Ada sebuah studi yang menyatakan bahwa hampir 50% anak-anak di usia 1-2
tahun selalu marah-marah bila diajak tidur. Padahal di waktu malam hari, energi
dan kesabaran orang tua tentu sudah menipis karena aktivitas siang hari yang
padat dan cukup melelahkan.
2.
Anak-anak menuntut
untuk selalu ditemani atau dikeloni atau diayun-ayun sebelum tidur. Banyak
orang tua yang terbiasa mengeloni atau mengayun-ayun anaknya saat hendak
menidurkan mereka. Beberapa orangtua bahkan harus keluar malam karena anak-anak
tidak bisa tidur sebelum diajak berputar-putar dengan motor atau sepeda.
3.
Anak-anak tidak bisa
lepas dari kebiasaan-kebiasaan “unik” sebelum tidur. Misalnya, harus tidur
dengan selimut atau bantal atau boneka favoritnya, memiliki kebiasaan
mengeruwel-ruwel rambut atau memegang anggota badan ibu/ayah dan lain-lain.
4.
Anak-anak sering
terbangun tengah malam dan menangis. Tak jarang orang tua harus menggendong dan
sering kali sulit bila dibujuk untuk tidur kembali.
5.
Pada beberapa kasus,
anak-anak mengalami insomnia, sehingga mereka baru dapat tidur saat menjelang
pagi hari.
Permasalahan
seputar sulit tidurnya anak-anak ini ternyata memiliki dampak yang cukup buruk
bagi kedua orang tua dan orang-orang di sekitarnya. Bila orang tua atau
orang-orang di sekitarnya benar-benar kekurangan waktu tidur yang efektif, ini
dapat menyebabkan permasalahan psikologis dan emosi yang lain. Misalnya,
menurunnya gairah seksual, emosi yang meledak-ledak (gampang sekali marah),
menurunnya kualitas kerja, menurunnya nafsu makan, rasa malas untuk tinggal di
rumah, serta dapat mengurangi sensitivitas sosial.
Apa sih penyebab seorang anak menjadi sulit
tidur dan suka terbangun malam?
1.
Adanya masalah pada kesehatan.
Misalnya, akan tumbuh gigi, alergi, biang keringat, infeksi telinga, demam,
infeksi saluran kencing, sakit perut, asma, batuk kronis dan sebagainya.
2.
Lingkungan yang
kurang nyaman. Misalnya, suhu atau cuaca yang terlalu panas atau dingin, tempat
tidur basah, atau suara-suara berisik di sekitar rumah dan sebagainya.
3.
Masalah pertumbuhan.
Umumnya, anak-anak yang baru saja memiliki kemampuan baru, seperti baru bisa
berjalan, biasanya akan mengalami kesulitan tidur karena ia sedang sangat
bersemangat untuk berjalan dan berlari-lari. Ia ingin selalu mencoba kemampuan
barunya itu terus-menerus. Begitu juga dengan kemampuan lain yang muncul dalam
masa pertumbuhannya.
4.
Rasa cemas berpisah
dari ibu. Jika si kecil tidak bisa berpisah dari Anda di pagi hari atau siang
harinya, biasanya pada malam hari ia menjadi sulit tidur karena merasa takut
ditinggal oleh Anda.
5.
Mimpi buruk.
Anak-anak akan menjerit dan terbangun saat ia mendapatkan “mimpi buruk” saat
tidur. Biasanya, balita akan memanggil-manggil ibunya dan meminta ditemani.
Bagi mereka yang belum dapat menenangkan dirinya sendiri, ini lebih sulit,
karena mereka bisa menangis sepanjang malam dan menolak untuk tidur kembali
karena takut mimpi buruk itu akan kembali.
6.
Hal-hal baru.
Ternyata, hal-hal baru dapat mengakibatkan anak-anak menjadi sulit tidur,
karena pola tidurnya sendiri berubah. Lingkungan baru, misalnya. Saat ia
pertama kali berkunjung ke rumah nenek atau kerabat, ia akan menjumpai
lingkungan yang sangat baru sehingga ia merasa perlu untuk menjelajah. Atau
bisa jadi karena hadirnya anggota keluarga baru, atau kepindahan ke rumah baru.
7.
Belum cukup lelah.
Anak-anak yang tidak banyak beraktivitas di siang harinya, terkadang menjadi
sulit tidur atau baru dapat tidur setelah agak larut malam.
Bagaimana mengatasi hal ini dengan bijak?
Biasakan
untuk menyiapkan anak saat hendak tidur, misalnya mengelap tubuhnya dengan air
hangat dan mengajaknya menggosok gigi, ganti pampers atau popoknya dengan yang
baru, kemudian pakaikan baju yang hangat dan nyaman.
Lakukan
pemijatan rutin untuk menghilangkan capek dan pegalnya karena aktivitas
seharian, bila perlu gunakan minyak khusus dengan aroma terapi yang nyaman dan
dapat membuatnya mengantuk.
Anda
juga dapat membacakan buku cerita sambil memeluknya sesaat sebelum ia tertidur.
Umumnya, anak-anak sangat suka bila dibacakan buku cerita sebelum tidur. Ajarkan
juga membaca doa-doa pengantar tidur agar ia terhindar dari mimpi buruk.
Hindari
untuk selalu mengayun atau mengeloninya setiap hendak tidur serta kebiasaan memberinya
boneka pelindung untuk menemani tidurnya. Sebelum terlambat, usahakan untuk
mengurangi kebiasaan-kebiasaan tersebut, tapi jangan sampai membohonginya atau
memisahkannya dari kebiasaan unik itu dengan kasar.
Bagi
anak-anak yang sulit tidur karena kurang aktivitas, mulai saat ini berikan ia
aktivitas-aktivitas yang memacu semangat dan membuatnya banyak mengeluarkan
energi. Misalnya, berenang, bermain bola dan sebagainya.
Kurangi
pemberian makan atau minum di tengah malam. Jika si kecil masih minum dari
botol, berikan air putih saja sebagai pengganti susunya.
Ajarkan
si kecil untuk melatih diri dalam menenangkan dirinya sendiri. Misalnya, tidak
perlu terburu-buru berlari ke kamarnya saat ia mulai merengek atau
bergerak-gerak. Bisa jadi itu adalah usahanya untuk menenangkan dirinya
sendiri.
Tanamkan
hal ini pada diri Anda sendiri : tidur yang tenang juga merupakan keahlian yang
harus dipelajari oleh setiap anak. Maka wajar jika di awal-awal usianya ia
sedang mencoba untuk menyamankan dirinya saat tidur. Maka emosi atau marah
bukanlah solusi yang tepat untuk membuatnya tertidur kembali. Buat komitmen
dengan pasangan Anda. Misalnya, pergantian jaga saat si kecil terbangun. Sebab
mengurus anak bukan hanya semata-mata tugas Anda sebagai ibu, tapi ayah pun
memiliki peran yang penting baginya.
Hal-hal
di atas dapat dicoba supaya sang buah hati dapat tidur dengan nyenyak pada saat
jam tidur. Tentulah tidak semua orang tua akan mengalami hal yang sama. Ada anak-anak
yang jika sudah memasuki jam tidur, maka dia akan tertidur lelap dengan mudah. Namun,
tidak sedikit yang mengalami hal-hal seperti di atas. Tetaplah sabar dan beri
pengertian kepada sang buah hati bahwa dengan beristirahat yang cukup itu
sangat penting bagi kesehatannya.
Sumber: FB Emak Cibi
Tidak ada komentar:
Posting Komentar